Yang namanya makanan tetap menjadi primadona dalam bisnis karena
tergolong kebutuhan dasar manusia. Tak terkecuali makanan cepat saji
seperti
frozen food (makanan beku) yang gampang disajikan dan rasanya pun enak. Selain itu, keuntungan dari bisnis
frozen food juga menjanjikan. Inilah
channel
bisnis yang sekarang ditekuni Salimah Prima Cita yang berkomitmen
menyediakan makanan enak, sehat, tanpa bahan pengawet, dan harganya pun
terjangkau. Hmm…mau coba?!
Bakso Gopek, Omset Jutaan Tiap Hari
Berdiri secara resmi pada 1 April 2008, PT Salimah Prima Cita adalah
perusahaan yang bergerak di bidang penjualan dan jasa. Salimah Prima
Cita juga bergerak dalam bidang usaha yang langsung menyentuh masyarakat
menengah ke bawah. Bakso ikan dengan merek
Pak Celup yang
dijajakan keliling kampung dengan gerobak kini dapat dinikmati siapa
saja. Meskipun diperuntukkan bagi segmen menengah ke bawah, bakso ikan
Pak Celup dibuat dari pinggiran ikan tuna kualitas ekspor yang dapat bertahan 12 jam di suhu ruangan.
![](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_udjl8OQu_LhmiWonlroadD6Qzaqg_lzlPK_LTRhIEKjREaN7lyg9VGIyLfnTOFOzfrx529rZEg4WU1Yy7cXAOQ8nmohckAtDAufT8VuFsMOJC0juFExNI-JuUJSfK_Q4Z6cRTPKSViZ6bkdiJh=s0-d)
Menurut Rustianti Yuliani,
Marketing Director Salimah Prima
Cita, bakso ikan yang dijual Rp500 per butir tersebut dapat meraih omset
seribu hingga dua ribu butir per hari, terutama di daerah padat
penduduk.
“Jadi, bisa terbayang kan, lumayan penghasilannya,” kata Rustianti yang akrab dipanggil Bu Yuli ini.
Diakui Yuli, hanya untuk produk Bakso
Pak Celup, pihaknya menggunakan bahan pengawet. Itu pun masih di bawah ambang batas yang ditetapkan Departemen Kesehatan.
“Nggak masuk akal kalau kita nggak pakai bahan pengawet untuk produk
itu karena diedarkan lewat gerobak keliling kampung. Pengawet yang
digunakan pun masih jauh di bawah ambang batas Depkes tahun 1975, yaitu
1% per kilo adonan, sementara kami pakai 0,075, jadi masih di bawah,”
ujar Yuli.
![](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_sC6zQ07vPdBJWGRLllKsLjxEgOuxBSA4uhqTGViLb-A4m2uUR0_q4arBzfRUY01GZJzIF7tj8Xw4Whk-Y9aNQpMsIJ23TfgCCwbNDAmsCPNvnwdIkJmieShy_NhHUvATR8RBdLA2Xrud5VDFj_kESYSA=s0-d)
Selain Bakso Ikan
Pak Celup, Salimah Prima Cita juga menyediakan aneka olahan ikan dan unggas. Aneka olahan ikan seperti ekado, udang gulung, kaki naga,
fish stick,
salmon dan tuna roll, serta tak ketinggalan, siomay dan bakwan ikan,
kini dapat menjadi alternatif jajanan sehat keluarga Anda. Bukan hanya
penyajiannya yang instan, tinggal digoreng, harganya pun terjangkau.
Yang menjadi masalah adalah memilih makanan cepat saji tersebut yang
sehat, tanpa bahan pengawet, dan juga MSG. Nah, untuk itu, Salimah Prima
Cita berkomitmen menyediakan makanan jenis
frozen food
berkualitas, tanpa bahan pengawet dan MSG, serta dengan harga yang
terjangkau. Salimah Prima Cita meluncurkan dua merek dagang untuk produk
mereka. Merek
Salmon didapuk menjadi merek dagang aneka olahan ikan yang kini variasinya mencapai 20 item. Ada pula merek
Salimah Food yang ditempelkan pada aneka olahan produk unggas dan sapi yang juga tak kalah lezatnya.
Learning Cost Tinggi Terbayar dengan Kepuasan Pelanggan
Salimah Prima Cita yang bercikal bakal dari PP Salimah (Persaudaraan
Muslimah) ini berawal dari sekumpulan ibu-ibu yang berkomitmen ingin
membangun ekonomi Islam. Selama dua tahun, ibu-ibu tersebut bergelut
dalam pembenahan internal, dan
learning cost-nya, ongkos belajar, menurut Yuli cukup tinggi.
“Tapi sekarang, modal disetor sama aset yang ada, lumayan jauh
perbedaannya. Perhitungan seperti itu, artinya sudah menguntungkan,”
tandas Yuli.
![](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_vEZs2VIgcpDk4XpE6hjXHJju3l_aqMFzhD0GAQVY1qtKAP0WBCEi77fa4VbdYZq_eKZ58FJ6-bptVHoxUcymkitwQwghhPkIy6viUhal5SyO_5HUuNOeGZr18hVAd1V1LT0OUQ7GjZyAknem-Jkao8S5Kc=s0-d)
Seiring berjalannya waktu, Salimah Prima Cita kemudian memisahkan
diri dari PP Salimah dan mendirikan perusahaan sendiri. Untuk itu,
mereka mencari satu produk unggulan yang akan menjadi tumpuan bisnis
mereka. Berawal dari pertemanan dengan pegawai perusahaan makanan Jepang
yang memproduksi aneka olahan ikan, Salimah Prima Cita mulai menjadi
distributor produk aneka olahan ikan sampai akhirnya memproduksi
sendiri. Mulai dari ekado, udang gulung, udang roti, lumpia, otak-otak,
fish stick,
salmon dan tuna roll, sampai bakso marlin kini diproduksi sendiri oleh
Salimah Prima Cita di pabriknya yang berlokasi di Parung, Bogor.
![](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_uoG1upifEUq3rdWbgLGwRBPoIHvMkpwT27cUTX2l8lh1_wglJ-5ppOViQdgyQyg06tTSLBR5FIUIAtKE_xpXH0yuL2QGN6ABhw4QpEPKnhQnlJAHEWquR5IkIZgIRgn1pcG5ntq8PaFi3P2NeNP47trIfVDMQY=s0-d)
Untuk menjangkau lebih banyak pelanggan tapi juga menjaga kualitas
produk, Salimah Prima Cita juga mendirikan pabrik di Semarang. Fokus
wilayah distribusi frozen food bikinan Salimah Prima Cita memang baru
sebatas Jawa-Bali. Rencananya, dalam waktu dekat, Salimah Prima Cita
juga akan mendirikan pabrik di Yogyakarta. Hingga saat ini, sudah ada 40
distributor yang bergabung dalam bisnis frozen food merk Salmon
tersebut. Artinya, masih banyak kesempatan bagi Anda yang ingin
bergabung menjadi distributor. Margin yang ditawarkan oleh Salimah Prima
Cita cukup kompetitif dibandingkan produsen
frozen food yang
lain, yaitu berkisar Rp7 ribu hingga Rp8 ribu. Dengan angka itu,
distributor atau reseller dapat leluasa mematok harga jual kepada
end user atau pembeli.
![](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_tp4BxSRgUtqCbhxkcpPikuy8UeUNv7J43q5vWp1RR5nwemN1cSJjaG6XLEd67jFP9F6IYfEaSwI2wEM5g8B3IrYHhJsjaPWJIZgt2GURilCfLsz1h0rKwXUbIOFiFCCDIeIRkYlH-sL9rW1YouNTdCL7QK=s0-d)
Soal persaingan di bisnis
frozen food yang cukup ketat,
Salimah Prima Cita memilih untuk terus fokus dan memperbaiki segala
kekurangan dari segala aspek ketimbang sibuk sikut kanan-kiri untuk
menggeser para pesaing.
![](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_vOs3Sg6gXeC6FD2SJ-otTFhohkDjG8ZfobPDlBaFNlS-uTeVwzund1Hkq6x4LLLWBvkTaiSCOHq0hN_MDGEAFLgKWpiwAy75Kc6JC5QuJfxm0rb7fC0jBn2XoEBitExcG8olaSZR67DGxDWTWuBRodepw=s0-d)
“Saya ibaratkan, ada garis di selembar kertas, ada pensil dan
penghapus, bagaimana agar garis itu terlihat lebih kecil?! Kebanyakan
sebagian besar orang akan menghapus, kalau saya, bikin garis lagi yang
lebih gede dan lebih tebal. Kita memandang pesaing seperti itu. Kita
perkuat diri, insyaallah rizki itu di tangan Allah,” ujar Yuli optimis.
![](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_taNHfUwpIz-2t3Wgp0bMrX0g2vks_qUbLBLEws5e4BWUZHy2kSyIgdezI5noMt_Sb6osktCv7TqDt_OH_YAM-NFTRcqPpLUxJJ6OPtl8YN4_MQRFJagMSGkNvfBHAC3hcaX9hMMdBjWKqpipsvKv5d=s0-d)
Dengan optimisme seperti itu, Yuli dkk di Salimah Prima Cita
mentargetkan peningkatan omset pada tahun 2011. Saat ini, Salimah Prima
Cita dapat meraup Rp 100 juta per bulan dari penjualan sekitar 10 ribu
pack. Tahun ini, penjualan ditargetkan dapat mencapai 25 ribu pack dalam
sebulan di tiap wilayah distribusi.
![](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_vpoFnA3x6psoCHn7ZoCZnSns1v8VEeYY4CbK0geETgEE4UzpEd6B60263KjO6TqQPqCFP8XbyX6StvRRhlvbdIL_DX8SBnJp9pNZhnhb2EG0sAsxc_zh9qYqTDkuZOrU2AX9Kz119OoB03-2t6aj9jD-k=s0-d)
sumber :http://www.eramuslim.com/berita